Perumahan Pondok indah banguntapan terletak di dusun kempul, potorono, kecamatan banguntapan, kabupaten bantul, jogjakarta. menyediakan tiga tipe rumah yaitu 36, 40, dan 45. berikut daftar harganya:
Tipe 36/72 Harga Rp 139.500.000
Tipe 40/80 Harga Rp 199.500.000
Tipe 45/90 Harga Rp 225.000.000
Pembayaran bisa dengan KPR atau tunai.Uang muka bisa menggunakan PUM Taperum.
Fasilitas perumahan:
1. Taman
2. Lapangan Olahraga
3. Musholla
4. Pos Satpam
Wednesday, February 13, 2013
Monday, February 11, 2013
Rumah di Bantul Lebih Murah
Bagi kita yang sering mengamati perkembangan properti, termasuk harga rumah, bisa kita ketahui bahwa rumah yang dikembangkan di berbagai wilayah di jogjakarta memiliki variasi harga yang berbeda. Untuk lokasi yang berada di sekitar pusat kota jogja dapat di bandingkan bahwa harga rumah di kabupaten bantul masih lebih rendah di banding di kabupaten sleman maupun kodya jogja.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga tersebut, berikut kami sampaikan beberapa diantaranya:
1. Harga perolehan tanah di Bantul relatif masih lebih rendah dibandingkan 2 wilayah yang berdekatan yaitu kodya dan sleman. Tentu saja harga tanah berimbas langsung pada harga jual rumah.
2. Faktor gempa bumi tahun 2006 silam. Faktor gempa bumi besar yang terjadi beberapa waktu lalu secara langsung maupun tidak menurunkan minat masyarakat pencari properti untuk menentukan pilihan hunian di wilayah ini. Hal ini berimbas pada anjloknya penjualan dan harga rumah pasca gempa, walaupun seiring berkembangnya waktu hal tersebut mulai berangsur pulih.
3. lokasi yang jauh dari pusat kota. Walaupun bantul punya kelebihan berupa ketersediaan lahan yang masih cukup luas untuk pengembangan, namun salah satu kekurangan yang nyata adalah lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota jogja yaitu kawasan malioboro, kraton jogja, dan sekitarnya.
Demikian sedikit alasan yang dapat kami simpulkan. Walaupun itu berlaku saat ini, akan tetapi dinamika perkembangan kawasan bisa saja dengan cepat mempengaruh perkembanganya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga tersebut, berikut kami sampaikan beberapa diantaranya:
1. Harga perolehan tanah di Bantul relatif masih lebih rendah dibandingkan 2 wilayah yang berdekatan yaitu kodya dan sleman. Tentu saja harga tanah berimbas langsung pada harga jual rumah.
2. Faktor gempa bumi tahun 2006 silam. Faktor gempa bumi besar yang terjadi beberapa waktu lalu secara langsung maupun tidak menurunkan minat masyarakat pencari properti untuk menentukan pilihan hunian di wilayah ini. Hal ini berimbas pada anjloknya penjualan dan harga rumah pasca gempa, walaupun seiring berkembangnya waktu hal tersebut mulai berangsur pulih.
3. lokasi yang jauh dari pusat kota. Walaupun bantul punya kelebihan berupa ketersediaan lahan yang masih cukup luas untuk pengembangan, namun salah satu kekurangan yang nyata adalah lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota jogja yaitu kawasan malioboro, kraton jogja, dan sekitarnya.
Demikian sedikit alasan yang dapat kami simpulkan. Walaupun itu berlaku saat ini, akan tetapi dinamika perkembangan kawasan bisa saja dengan cepat mempengaruh perkembanganya.
Saturday, February 9, 2013
Harga Properti di Jogja Naik
Sekilas menelaah judul, mungkin sebagian akan tertarik untuk mengetahuin apakah penyebabnya. Namun bagi orang yang sudah lama bergerak dibidang properti, maka kenaikan harga properti bukanlah hal yang aneh, dan justru itu yang membawa keuntungan. Tambahan pula bahwa dimanapun lokasinya, tak terbatas di jogja, harga properti akan selalu naik, kecuali adanya faktor alam maupun kebijakan yang terjadi. Hal yang bisa menurunkan nilai properti diantaranya adalah adanya bencana alam (mungkin bencana karena manusia) seperti keluarnya lumpur panas di sidoarjo atau yang lebih dikenal sebagai lumpur lapindo. Dalam hal kebijakan, yang bisa menurunkan nilai properti yaitu diantaranya kebijakan untuk pemberlakuan jalan searah untuk jalur yang sebelumnya dua arah.
Selain beberapa faktor diatas, dapat dipastikan bahwa harga properti, terutama faktor tanah akan selalu naik. Hal ini sangat logis terkait dengan supply and demand. Kita tahu bahwa luas tanah di bumi ini tetap, sedangkan permintaan semakin naik terkait dengan bertambahnya penduduk serta kemajuan ekonomi. Permintaan tersebut sebagian besar untuk keperluan rumah tinggal/ hunian.
Di jogja sendiri kawasan yang cukup berkembang untuk perumahan terutama adalah di kabupaten sleman dan bantul. Hal ini karena faktor ketersediaan lahan untuk perumahan yang masih cukup luas. Sedangkan untuk kodya pengembangan hunian sudah mengarah ke bangunan vertikal berupa rumah susun dan apartemen. Ini disebabkan karena harga tanah di kodya yang sudah melambung tinggi dan cepat mengalami kenaikan.
Selain beberapa faktor diatas, dapat dipastikan bahwa harga properti, terutama faktor tanah akan selalu naik. Hal ini sangat logis terkait dengan supply and demand. Kita tahu bahwa luas tanah di bumi ini tetap, sedangkan permintaan semakin naik terkait dengan bertambahnya penduduk serta kemajuan ekonomi. Permintaan tersebut sebagian besar untuk keperluan rumah tinggal/ hunian.
Di jogja sendiri kawasan yang cukup berkembang untuk perumahan terutama adalah di kabupaten sleman dan bantul. Hal ini karena faktor ketersediaan lahan untuk perumahan yang masih cukup luas. Sedangkan untuk kodya pengembangan hunian sudah mengarah ke bangunan vertikal berupa rumah susun dan apartemen. Ini disebabkan karena harga tanah di kodya yang sudah melambung tinggi dan cepat mengalami kenaikan.
Subscribe to:
Posts (Atom)